Minggu, 20 Oktober 2013

Alasan Masuk Analis Kesehatan

Kenapa Saya Masuk Analis Kesehatan?



   Analis kesehatan merupakan salah satu dari sekian banyak bidang di kesehatan. Tidak banyak orang yang tahu tentang analis kesehatan, orang-orang mungkin masih asing mendengar istilah ini. Namun bagi saya, nama ‘analis kesehatan’ itu sudah terdengar oleh saya bahkan sejak saya masih bayi!. Jadi, mengapa sekarang saya kuliah mengambil jurusan yang berbau kesehatan terutama mengambil jurusan analis kesehatan?


   Tidak pernah terpikir sebelumnya untuk masuk dunia kesehatan. Alasan saya masuk analis kesehatan sebenarnya sederhana saja, yaitu karena saya suka dengan dunia kesehatan. Dari mulai masuk SMP cita-cita saya adalah ingin menjadi seorang astronot. Ya setidaknya saya bisa bekerja di NASA dan saya ingin melakukan suatu penelitian akbar yang bisa mengubah dunia ini menjadi lebih baik. Terdengar konyol 
memang, tapi itulah cita-cita masa kecil saya. Lantas, kenapa akhirnya saya memutuskan untuk masuk analis kesehatan?


   Faktor utama yang mendamparkan saya ke sini adalah karena orang tua saya, terutama ibu saya yang ternyata beliau adalah seorang analis kesehatan lulusan Politeknik Kesehatan Bandung tahun 1992. Dulunya saya belum begitu terlalu mengenal analis kesehatan, yang saya tahu hanyalah ibu saya seorang analis kesehatan, tapi tidak tahu arti sesungguhnya dari analis kesehatan itu apa. Semenjak saya sering di bawa oleh ibu saya berangkat bekerja, saya sering memperhatikan cara ibu bekerja, serta menimbulkan banyak pertanyaan yang saya pendam hingga sekarang ini. Karena saya sangat penasaran dengan pekerjaan ibu saya, akhirnyapun saya ingin mencoba membantu pekerjaan ibu saya di laboratorium tempat ibu saya bekerja sejak saya duduk di kelas satu SMA. Lama-kelamaan saya menjadi suka dengan segala yang dikerjakan oleh ibu saya dan darisitulah timbul rasa ingin menjadi seperti ibu saya yang hebatnya itu. Itulah alasan saya mengapa saya ingin menjadi seorang analis kesehatan pada awalnya.


   Setelah saya lulus SMA, saya sempat mencoba keberuntungan dengan mengikuti SNMPTN. Dan hasilnya, Alhamdulillah gagal. Sungguh kegagalan kali ini merupakan kegagalan yang paling saya syukuri dalam hidup saya. Kegagalan saya tidak saya sesali, karena memang sudah saya rencanakan sejak awal. Kemudian, dengan harapan sebesar debu, saya mencoba daftar tes tulis sipenmaru di Politeknik Kesehatan Depkes Bandung tempat ibu menimba ilmu dulu. Saya fokus belajar agar bisa menjadi mahasiswa jurusan analis kesehatan Poltekkes Bandung yang saya idamkan.


   Sepertinya dari jerih payah saya belajar dan berdoa selama ini ada tanda-tanda bahwa Allah makin mendekatkan saya dengan Gunung Batu. Alhamdulillah, dan akhirnya Allah menghadiahi jerih payah saya dengan kelulusan. Saya bangga menjadi mahasiswa Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung. 


   Tidak hanya mencetak benih-benih unggulan dengan tenaga pendidik yang kualitasnya tidak diragukan lagi, tetapi juga menciptakan mahasiswa yang cakap di bidangnya dan mampu bersaing di dunia global. Saya bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan dan bisa kuliah di bidang yang saya minati. Semoga sukses sudah menanti di depan mata. Amin.






HIDUP tuh hanya SEKALI. Jadi, HIDUPLAH dengan DAHSYAT!!!

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Ka nyoba ngambil SNMPTN jurusan analis dimana

Anonim mengatakan...

unair kk